Monday, 11 July 2016

Heboh! Senapan Pindad TNI AL Jebol Rompi Anti Peluru Marinir Amerika

Senjata SS1 Varian 1 (SS1 V1) buatan PT Pindad yang dipergunakan oleh tim marinir TNI AL mampu menjebol rompi antipeluru milik United State Marines Corps (USMC). Peristiwa itu terjadi saat uji setting senjata atau zeroing dalam rangakaian Latihan Rim of Pacific di Kaneohe Bay Marine Corps Base, Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat baru-baru ini.
Komandan Satgas Marinir Indonesia, Mayor Mar Indra Fauzi Umar yang membawa 45 anggota pilihan dari Indonesia mengatakan, zeroing senjata dilaksanakan oleh tiga negara yakni Indonesia, Amerika Serikat, dan Australia yang tergabung dalam satu kompi.
"Seluruh unsur kompi seharusnya melakukan zeroing, tapi kemarin minus New Zealand," ujar Indra, Hawaii, Amerika Serikat, Minggu (10/7/2016).

Dia menjelaskan, program zeroing senjata merupakan program tambahan yang dilaksanakan sebelum latihan sebenarnya digelar. Zeroing dilakukan untuk membedah setting dan perkenaan senjata yang dipakai oleh anggota kompi. "Zeroing untuk mengenalkan senjata, tujuannya agar bidikan tepat," jelasnya.
Proses pengenalan senjata antar anggota kompi, kata dia merupakan peristiwa menarik yang ditunggu-tunggu dalam sebuah ivent latihan bersama. Lanjutnya, setiap negara yang mengirimkan pasukan dalam latihan multilateral biasanya memiliki rasa ingin tahu dan penasaran terhadap senjata yang dipergunakan oleh kontingen negara lain.
"Saat itu USMC menggunakan senjata jenis M4, Australia menggunakan Steyr dan kita (Indonesia) menggunakan produk Pindad," ucapnya.
   
Menurutnya, uji tembak dilakukan dalam jarak standar zeroing, yakni 25 meter atau seperempat dari jarak menembak sebenarnya pada saat latihan. Dia menambahkan, seluruh jenis senjata yang akan dipergunakan dalam latihan harus melalui proses zeroing agar dalam satu kompi saling mengetahui kekurangan dan kelebihan perangkat anggota kompi lainnya.
Dia menyampaikan, selain senjata, USMC awalnya menawarkan body armour vest atau rompi antipeluru dan helm untuk dipergunakan dalam latihan. Namun setelah rompi standar mereka tertembus peluru buatan Pindad, USMC membuat laporan resmi kepada atasan mereka. "Di lapangan akhirnya laris senjata kita dicoba sama mereka (kontingen negara lain)," tukasnya.
Perwira menengah yang sehari-hari menjabat sebagai Pabandya Spers Pasmar-2 Jakarta itu menuturkan, berita tembusnya rompi dan helm standar tempur USMC itu menyebar dengan cepat. "Pada acara jamuan makan di KRI Diponegoro kemarin (Kamis) ada Perwira Bintang Satu USMC yang kroscek ke saya," tuturnya.
   
Bahkan, kata dia, armour plate atau baja penahan laju peluru pada rompi yang dapat ditembus oleh senjata Indonesia memiliki ketebalan hingga 1,75 centimeter. "Sama M4 dan Steyr cuma penyok, sama peluru kaliber 5,56 centimeter Pindad tembus," tandasnya.
Keunggulan SS1 V1 buatan Pindad yang melampaui Steyr dan M4 diakuinya dapat menaikkan moral dan kepercayaan diri pasukan. Usai peristiwa itu, bahkan barak tempat kontingen Indonesia berkemah sempat didatangi beberapa anggota marinir asing untuk berkenalan, dan bertukar cinderamata. "Bahkan komandan basis memuji, katanya kalau marinir kita disuruh nembak berlian, pasti kena," ucapnya.
Hingga bulan Agustus mendatang, sebanyak 45 orang anggota marinir TNI AL akan mengikuti latihan perang bersama dan tergabung dengan 27 negara peserta Rim Of Pacific. Latihan yang diselenggarakan oleh AL Amerika dua tahun sekali di Hawaii itu merupakan latihan multilateral terbesar di dunia.
Sumber : sindonews.com

Friday, 1 July 2016

Melaju hingga 40 Knot, Kapal Tank Pindad Diklaim yang Tercepat

Jakarta -Indonesia patut bangga dengan perkembangan industri pertahanannya.PT Pindad(Persero) bersama PT Lundin Industry Invest tengah mengembangkankapal peranglayaknya tank di laut. Kapal yang disebutTank Boatini diklaim bisa melesat dengan cepat.
Direktur PT Pindad Silmy Karim mengungkapkan, kapal tank ini akan menyita perhatian di dunia alat pertahanan negara-negara di dunia.
"Memang ada beberapa negara punya boat yang ada cannonnya (meriam), tapi yang kami kembangkan ini jenis catamaran (double hull), jadi kecepatan bisa sampai 40 knot, yang lain tidak bisa secepat itu," kata Silmy saat berbincang denganLiputan6.com, Sabtu (14/5/2016).
Sebenarnya, saat ini Swedia sudah memiliki Swedish Combat Boat 90 H dan Finlandia juga sudah mengembangkan kendaraan tempur laut yang dinamakan Patria NEMO 120mm mortar boat. Hanya saja semua itu memilikisingle hullatau seperti boat biasa.
Tank boat buatan RI ini akan dilengkapi dengan cannon kaliber 105 mm. Besaran amunisi ini dinilai Silmy lebih cocok dan fleksibel dengan tipe tank kapal itu.
Silmy menambahkan, tank boat itu tengah dalam persiapan pembuatan prototype. Setelah selesai, nanti baru akan dibuat maket dan akan dikenalkan ke masyarakat.
"Rencana kita akan kenalkan saat Indo Defence besok November," paparnya.
Dalam pengembangannya, Pindad akan menggandeng PT Lundin yang merupakan perushaan spesialis pembuatan kapal-kapal tempur kelas medium.รข€Ž Nantinya Pindad akan mengerjakan kanon dan tekhnologinya, sementara Lundin akan membangun hull nya. (Dikutip dari Bisnis Liputan6.com)